Jumat, 18 Januari 2008

Hal-hal Yang Dilarang Untuk Pelaku Usaha

Nah, sekarang buat anda-anda para pelaku usaha ingat hal-hal dibawah ini, yaitu bahwa setiap pelaku usaha dilarang:

1. Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang:

a. tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut;

c. tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya;

d. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut,

e. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut;

f. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut;

g. tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa atau jangka waktu penggunaan/pemanfaatan yang paling baik atas barang tersebut;

h. tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan "halal" yang dicantumkan dalam label;

i. tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama barang, ukuran, berat / isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus di pasang/dibuat;

j. tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang dalam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang, rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang dimaksud.

3. Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa rnemberikan informasi secara lengkap dan benar.

4. Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran, dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran.


dan inget loh, kalo semua itu ada sanksi pidananya....


2 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalo tukang buah yang dagang di sepanjang jl sukahati make pengawet ga yah? kaya anggur, mangga, melon, semangka kan sekarang makin rame tuh yang make formalin buat pengawetnya. trus make pemanis buatan ga? (disuntik).....hi hi...kali aja ada yang tau

Anonim mengatakan...

bung admin, mau curhat dikit nih. PN3 kan sekarang makin rame nih...anak-anaknya juga dah tambah banyak. tapi yang bikin syerem tuh, pengendara terutama motor kalo masuk ke komplek kencengnya bukan main. udah gitu sekarang banyak anak eS De yang udah bisa make motor, tapi ya itu tadi..ngelajuinnya kenceng bener, kaga pake helem (helmet)...mengerikan. apa bapak-ibuna kaga ngasih tau ya pentingnya keamanan dalam berkendara. atau malah bapak-ibunya juga kaga pernah peduli ama keselamatan (keselamatan pengguna jalan yang lain)...pokoknya sekarang syerem deh kalo ngeliat pengendara terutama motor...
Kayanya harus ada sosialisasi nih mulai tingkat er te (tapi kayanya er te juga banyak yang kaga make helm kalo naik motor) ??????